Postingan

Semakin Hari, Semakin Kejam

Semakin hari, rasa-rasanya diri ini menjadi semakin kejam. Aku yang dulu, yang selalu memandang sesuatu seperti "memang apa salahnya menjadi baik? memang apa salahnya berbuat baik?" ternyata tidak semua orang memiliki pandangan yang sama denganku. Aku memiliki beberapa teman yang mereka pikirkan hanyalah mengenai untung dan rugi saja, mengenai apa yang bisa kamu beri ketika aku memberimu, apa alasannya aku harus membantumu. Awalnya aku tidak mengerti kenapa ada orang yang bisa berpikiran harus timbal balik seperti itu. Bukankah menjadi baik itu membuat hati kita bahagia? Bukankah saat kita berhasil menolong orang, rasanya senang tiada tara? Bukankah ketika diri ini berguna, kita merasa bahwa hidup kita bisa bermanfaat untuk orang lain dan itu membahagiakan? Dulu aku selalu beranggapan bahwa pada dasarnya sifat manusia itu baik, jadi ketika aku tersesat sekalipun, dalam keadaan susah sekalipun, jika aku berani minta tolong, aku memiliki keyakinan bahwa akan ada orang baik yang...

Ternyata Sekacau Ini

Pernah gak sih merasa sendirian? Benar-benar tidak ada orang lain yang bisa mengerti kita? Dan ya, yang bisa kita andalkan hanyalah Allah.. Bulan lalu aku putus dan itu benar-benar menyakitkan. Aku ikhlas jika memang takdirku bukan dia, aku percaya pada Allah bahwa Allah mempersiapkan yang lebih baik daripada dia, tapi menuju proses lupa itu sangatlah sulit dan menyakitkan. Allah aku sekacau itu.. Aku sangat ingin curhat tapi aku merasa orang-orang di sekitarku tidak benae-benar tertarik dengan masalahku, aku merasa bahwa mereka tidak benar-benar peduli dan ingin tahu perasaanku. Beberapa hanya sebatas kepo, beberapa hanya sebatas basa-basi, tapi tidak ada yang benar-benar ingin peduli. Aku bisa merasakannya. Sekali lagi, aku hanya punya Allah. Aku lahir di dunia ini sendiri dan aku akan kembali kepadaNya sendiri pula. Tapi sungguh ini berat.. Dalam hatiku, ada rasa takut sangat besar, aku takut ditinggalkan Allah.. Aku takut Allah membenciku karena aku banyak berbuat dosa.. Aku takut ...

Everything's been messed up lately

Belakangan semua orang di dunia ini digemparkan oleh corona. Si brengsek corona. Gak ada satupun orang yang bakal ngira akan ada corona, yang bahkan gak terlihat oleh mata telanjang ini bakal mampu mengubah segala acara yang udah terplan dengan sempurna, jadi kacau balau. Cih hebat kali, gak kaleng-kaleng kemampuannya. Patut diakui. Kebetulan tahun ini, agenda besarku KKN, terus skripsian, berat memang. Habis itu ada beberapa agenda non akademik kayak masku lamaran-nikah. But yaaa semua messed up. Berkat siapa? Siapa lagi kalo bukan ratu messed up, corona! Seperti yang udah-udah sebelumnya, aku agak, bukan agak lagi sepertinya, memang orangnya gak mau ada satu momen pun yang rusak dalam hidupku, misalnya kayak masuk kuliah, dulu pengen banget SNM dan aku bakal usaha gimana itu terwujud karena aku percaya sejarah itu akan terukir dan menjadi bagian dari hidupku, jadi selama aku bisa berusaha I'll do my best. Perfeksionis dan idealis kali ya? Atau apalah terserah kalian menjulukiny...

Baru awal tahun ke 3 tapi udah sambad hehe

Hai. Hehe desclimer aja sih, kayaknya tulisan ini akan jadi tulisan yang berisi sambad doang hahaha buat yang lagi goodmood mending gausah baca, yang lagi badmood pun juga gausah baca takutnya makin ancur moodnya hehe, so yang baca siapa? Yang rela goodmoodnya atau badmoodnya berubah demi aku :3 Jadi mahasiswa tu semakin tua bukannya semakin terbiasa, tapi semakin berat yah? Aku gatau kenapa dua tahun kemarin kebanyakan haha-hihi doang, sampe lah sekarang aku di tahun ketiga awal, tahun dimana rasanya semua orang yang tadinya cuma haha-hihi kayak aku, temen yang hobi chill sana sini, yang suka dateng kelas cuma sebagai penggugur kewajiban, sekarang orang-orang kayak gitu udah mulai ngilang satu persatu, orang-orang jadi pada serius. Nih ya kelasku yang biasanya saat jam independet learning selalu kosong karena orang-orangnya ke kantin lah, pulang lah, ngevent lah, dll, tiba-tiba jadi banyak yang stay di kelas. Mereka kayak bikin forum diskusi kecil-kecil gitu. Aku yang nggak biasa li...

Jati dua hari

Sekuat pohon jati Kokoh tak tergoyahkan hati Mengakar terpatri ke dalam sanubari Terterpa, tak peduli Tetap berdiri mandiri dengan kaki sendiri Ah, tapi tidak lagi Hanya cerita lalu yang tak berarti Sejak kau datang tanpa permisi Kokohku, menggoyahkan hati Akarku tak sampai hari sudah mati Tak kuat berdiri lagi Terterpa, tercondong ke arah kau seorang diri Cih, apalagi mandiri, yang ada aku tak mau kemana-mana sendiri Ubahku tak ayal membuatku geli Apa yang sebenarnya terjadi? Berhari-hari, kupasrahkan diri Mengikuti apa yang dimau hati Tapi, Tak lama kutau kau ternyata hanya berhenti Untuk sekedar melepas lelah diri Tanpa niatan untuk menjadikan destinasi Hah Kau tega sekali Tapi terimakasih sudah sudi mengisi hati yang sepi ini walau hanya beberapa hari Sampai jumpa lagi Kutunggu kau di KKNku ehehhehe semoga kita satu kelompok di tanah Sulawesi

TERLALU CUPU UNTUK MENGEJAR MIMPI

Tak kenal, maka tak sayang. Oke, mari berkenalan dulu. Aku Fai, mahasiswi S1 Ilmu Keperawatan yang super-super biasa aja, gak terlalu pinter, kadang remidi malah. Alasan kenapa aku milih jurusan ini, mungkin akan terdengar kasar, tapi faktanya seperti ini, aku memilih karena terlalu cupu untuk mengejar mimpi. Sebenarnya, nggak mau bilang ini passion, tapi ini minatku lebih ke Farmasi. Sedangkan aku hanya sadar diri dan mencoba untuk realistis bahwa Farmasi terlalu tinggi passing gradenya. Sebelum mimpiku kandas terhalang passing grade, aku orangnya konseptual and a planner. Jadi aku bener-bener ngerncanain setelah lulus S1, aku akan kuliah lagi S2, I hope I can study my master degree ngambil jurusan Farmasi Industri in Germany. Setelah itu aku akan melamar pekerjaan di salah satu perusahaan pembuat obat, cause my buggest dream is bisa bikin obat sendiri, khususnya obat pereda nyeri kayak paracetamol, asam mefenamat atau ibu profen gitu.. Kembali lagi ke judul awal, semua itu hanya mimp...
Malam ini, malam yang padat mendekati minggu ujian. Rabu tepatnya ujianku. Tapi ada sedikit hal yang jauh lebih mengganjal daripada bacaan yang harus kutuntaskan untuk Rabu esok. Ibuku. Yup ini tentang ibuku. Hari ini, ia menatapku sedikit lama dan lekat. Awalnya kukira biasa saja karena ibuku juga sering melakukan hal seperti ini. Tapi entah kenapa tatapannya kali ini lebih lekat dan lebih sering. Bahkan saat diam-diam kuamati, ia beberapa kali kupergoki sedang menatapku lekat, lalu kutanya "mengapa bu? ada masalah apa?" selalu "tidak apa-apa" jawabnya. Aneh. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Tapi apaaaa? Saat kupergoki ia menatapku dengan lekat untuk kesekian kalinya dan keingintahuanku membuncah, kutanya lagi "Ada masalah apa bu? Gak mungkin gak ada masalah? Aku takut. Tolong katakan ada masalah apa?" lalu ia menyahuti "kau takut dengan ibu, nak?" begitu  tanyanya dengan tatapan yang lekat pula. Ck. Kali ini aku benar-benar takut dan khawatir. P...