Ngalor-ngidul level satu
Event pertama sekolah adalah Tutup Buka Tahun dengan mengusung tema Retro. Bagiku hal ini sangat baru mengingat di SMP tak pernah ada acara semacam ini. Maklum SMPku walau ditengah kota tapi anak-anaknya terkenal ndeso dan bureng. Kaget. Takut. Bingung. Seneng. Gak sabar. Semua jadi satu dan tak terdefinisikan. Ada banyak pertanyaan berkelebat seperti aku harus pake baju apa, aku harus gimana, dan semacamnya. Sampai H-1 event tersebut, aku masih belum menemukan baju yang pas untukku. Aku sudah jalan-jalan ke mall, toko baju, pasar, hampir semua tempat tidak menjual baju retro. Kata salah satu temanku, retro itu baju era 8an. Lemari ibu pun tak luput dari sasaranku. Tetap saja aku merasa bingung baju apa yang harus kukenakan besok. Hingga suatu ketika aku mengeluhkan masalahku pada Mbak Oliv, pacarnya Masku. Dari situlah semua masalah terpecahkan. Mbak Oliv nyari kesana-sini baju retro, dari punya ibunya hingga pinjem ke temen-temennya. Kata mbak Oliv “Ama tenang aja to, pokoknya 2 j...